Langsung ke konten utama

Postingan

tarik nafas dalam-dalam

Setiap hari, rasanya semua hal semakin menyadarkanku untuk tidak takut kehilangan. Tarik nafas dalam-dalam untuk segala hal yang memberatkan pundak. Hari demi hari, tenaga yang dibutuhkan semakin besar.  Huft.. Tarik nafas dalam-dalan untuk segala hal yang menghambat perjalanan. Pelan-pelan, ya? Meski berat, kamu harus tetap bernafas. Ikhlaskan semua yang terjadi di masa lalu, hari ini, dan yang akan datang. Tetap meminta hal baik di dunia ini untuk selalu datang menghampiri. Tetap ingin terlihat paling ceria, walaupun pada akhirnya akan sedih juga. Huft.. Tarik nafas dalam-dalam jika sudah terasa berat. Pelan-pelan mewujudkan misi satu-persatu di sisa hidup ini. Semoga tetap menjadi yang paling istimewa, meskipun hanya di mata sendirišŸ¤
Postingan terbaru

Selamat ulang tahun.

before you read this, can you play a song from sal priadi - mesra-mesraannya? Hai, Selamat ulang tahun ya! Bagaimana perasaanmu sekarang? Berbahagiakah kamu untuk umur yang semakin bertambah? Atau justru menjadi angan yang memberatkan langkah? Tenang, kamu punya rumah sekarang, aku. Terima kasih telah menjadi serbuk sari ketika bungaku kuncup Terima kasih telah memberiku tempat pulang dengan selaga harap yang ku genggam Terima kasih telah mempersilahkan aku menyaksikan kuat dan lemahmu Jadikan aku orang yang menemanimu melewati segalanya, biar kubantu prosesmu lebih cepat dari seharusnya Selamat ulang tahun,  Selamat merayakan keberhasilan di tahun-tahun sebelumnya Selamat menanti kejutan luar biasa bahagia di umur barumu Selamat telah menjadi hebat ditahun lalu Kini, bisakah kita menjadi hebat bersama-sama? Kamu harus tau, aku mencintaimu sehebat dan seyakin itu Jika suatu hari kamu bertemu dengan aku lagi yang selalu menanyakan, "kamu bahagia sama aku?" Aku hany

Mimpi Anak Kecil

Umurnya terus bertambah Anak kecil yang senang memakai anting mainan lucu itu kini semakin bertumbuh dewasa Harap cemas matanya yang dulu tentang mainan rusak, kini berubah menjadi mata yang cemas akan impian-impiannya Sesekali hidupnya berjalan sesuai yang ia inginkan, banyaknya lagi kehidupan sering membuat ia seperti mainan Setiap malam tangannya menengadah penuh harap Merapal doa yang tak pernah terganti "Tuhan, permudahkan jalan hamba membahagiakan keluarga. Selalu sehat dan dikelilingi orang-orang baik disekitar kita Aamiin." Fase hidupnya terkadang monoton Tak jarang juga seperti sinetron (hahaha) Hari ini banyak luka ia dapatkan Esok hari ia ucap syukur berkali lipat Sering tanpa sadar pula ia tersenyum setelah mendapati hari-harinya yang berat berjalan dengan lancar Melihat anak kecil itu dulu dan sekarang, ia sudah berbeda Tiap hari hidupnya seperti naik tingkat Satu langkah setiap harinya melewati anak tangga Meringkas perjalanannya menjadi sebuah hikmah

Dari aku kepada diriku

Diantara banyak suka dan duka Kita selalu berusaha menikmati keduanya Mencari-cari jawaban atas segala tanda tanya Menjaga yang benar-benar ada Berusaha tegar atas cerita yang sudah-sudah Terkadang, kita menjadi sosok yang bukan kita Sekadar memberi bahagia untuk orang lain, padahal sendirinya sedang tidak baik-baik saja Memang beberapa hal tak bisa disajikan dalam bentuk suka, sisanya biarkan mengalir begitu saja Kita harus selesai dengan masa lalu Memaafkan diri dan berdamai atas apa yang sudah terjadi Biarkan takdir berjalan dan jiwa saling menguatkan Ada banyak cara untuk mengubah kita Tapi mereka, tidak pernah bisa menjadi kita Beberapa peristiwa tidak bisa di isi dengan keluarga Beberapa cerita tidak selalu bisa diajak berteman Beberapa sakit tidak bisa sembuh begitu saja Yah memang begitu cara kerja semesta membentuk kita Jika jatuh, nikmati saja sakitnya Jika harus bangun, pasang bahu setegas baja Hidup memang suka bercanda Tidak bisa mengerti alurnya, kita dijadika

Aku harus habiskan tulisan ini untukmu.

Ternyata begini ya rasanya? Aku menulis cerita tentang kita, tapi aku tidak tau akan sesingkat ini akhirnya~ --- Sekarang pertanyaannya begini, "jika dari awal sudah salah, kenapa masih dilanjut kisah tentang kita? dan sekarang semuanya berantakan, mau mengeluh juga buat apa?" Hahaha ya-yasudah, mau diapakan lagi? Dia punya inginnya sendiri dan aku pun punya harapku sendiri. Sudah tak searah. Atau memang dari awal tujuannya sudah berbeda? Dia tidak tinggal, tetapi juga tidak pergi. Dia memberi banyak tanda tanya. Tanda tanya yang tak pernah kutemukan jawabannya sampai sekarang. Jika saja memang pergi menjadi inginnya, kupersilahkan. Bukan karena menyerah, aku hanya berusaha bersikap bijaksana. Bijak bahwa dia juga butuh bahagianya sendiri. Tapi, berpamitan saja tidak pernah. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Lucu. Ternyata, dia lebih payah daripada aku. Tapi, dia juga cukup hebat bisa membuatku tumbuh, meski dari luka. Mungkin pikirnya berpamitan akan terli

harapku untukmu.

Izin bercerita, ya? Aku senang mengenalmu Kamu mengambil peran dalam hidupku Berawal dari sosok figuran hingga menjadi tokoh utama Beberapa orang sempat ada yang ingin merebut peran itu, tapi tak ada yang pernah ku izinkan Aku cuma ingin kamu yang memerankannya S a t u - s a t u n y a. Aku senang menuliskan tentangmu disini Dan aku rasa kamu juga tau tulisan mana saja yang ku buat untukmu Entah cerita sedih atau senang, rasanya aku selalu ingin menuliskan skenario tuhan yang 'sudah' terjadi pada kita Yaaa mungkin, jika suatu saat dari kita ada yang rindu, kamu sangat berhak membacanya kembali disini Semua tulisan ini, hanya untuk kamu. Menjadi pengingat kecil untuk kita. Kalau mungkin kamu bertanya, "kenapa suka sama aku?" Jawabku, "aku nggak tau. aku hanya ingin memilih satu orang yang kurasa tepat. bagaimana keadaanmu sekarang dan nanti, itu adalah urusan kita bersama." Atau mungkin, "kamu terlihat ragu, tapi kenapa kamu bertahan sejauh in

"Ma, anakmu lelah"

"Ma, kalau dipikir-pikir hidup ga ada habisnya ya buat ngasih gertakan ke kita". Ada saja hal yang membuat aku ingin menyerah. Tapi, menyerah bukan ide yang keren sih hahaha. Apalagi aku yang semakin dewasa, yang sedang dan berusaha mencari jati diri. Susah sih memang, tapi kalau jati diri ngga dicari, ya kita yang bakal terus-terusan dipermainkan kehidupan. "Ma, bertemu banyak orang jahat diluar sana ternyata cukup membuat energiku terkuras. Tapi aku tidak bisa marah, aku tidak bisa membenci mereka yang berbuat semaunya kepadaku." Dan aku pikir ini adalah kelemahan yang menjadi kelebihan dari dalam diriku. Aku bersyukur karena selalu bisa berakhir damai dengan diriku sendiri. Tapi, akhir-akhir ini aku merasa sudah sangat lelah. "Bolehkan Ma kalau aku istirahat selama yang aku inginkan? Sampai aku benar-benar ingin berdiri dan menghadapinya lagi. Aku ingin kembali sejenak menjadi sosok anak kecil lagi, Ma." Melihat dunia yang semakin tidak baik-baik saja,