Senandika Amel

Sebab cerita-cerita yang diam-diam kamu sembunyikan itu.. Kalau ternyata dirasa sudah tak searah, biar kita berjalan pada pilihan masing-masing. Tak perlu bersusah payah untuk menutupi semuanya. Waktu tak akan diam dan terus berputar. Mungkin, kamu hanya tak ingin membuatku patah hati. Tetapi, mengetahui apa yang kamu lakukan dari orang lain lebih sakit daripada melihat dengan mata sendiri. Aku sudah lama bersikap pura-pura tidak tau akan hal ini. Aku seperti manusia yang berlindung dibalik topeng badut bagaikan semuanya memang baik-baik saja. Tapi, ternyata aku tak sekuat yang aku pikirkan. Rasanya aku semakin menyakiti diri sendiri dengan berdalih bahwa semua akan indah pada waktunya. Aku takut mengakhiri ini semua. Aku takut mengakhiri karena aku takut tak akan ada yang seperti kamu. Egois, ya? Hahaha.  Tapi sekarang, aku lebih memilih ikhlas. Memang hidup tak akan seperti yang kita mau. Hidup cuma tentang segala penerimaan. Menerima bahwa tak semua yang kita inginkan bisa kita mili

Masih ingat tulisan "kita siapa ya" ? Kalau masih, ku beritahu sesuatu yang membuatku cukup kaget :) Hari ini, orang yang kucintai ternyata benar-benar menjadi milik orang lain.  Pagi itu aku masih sibuk dengan tugas-tugas kuliah. Mencari dimana letak buku-buku yang sudah kubuka tadi malam. Kebiasaanku adalah aku selalu ketiduran tiap kali belajar wkwk lol. Jadi, semua barang-barang dan buku yang ada di sekitarku itu yang ngerapihin mamaku hehe baik banget yah!❤️ Tanpa ku sadari, si dia bikin story WhatsApp. Ya, mungkin karena aku lagi sibuk-sibuknya waktu itu, aku baru buka storynya waktu malam hari. Deg. Rasanya otak dan hatiku berlari sangat cepat, tapi entah mau kemana mereka ingin pergi. Aku menjadi sangat ingin bertanya waktu itu ke dia. "Itu siapa?" Ah tapi lagi-lagi aku menghapus pesan itu dan mengurungkan niat untuk bertanya. Cupu sekali perempuan ini heuheu. Hari-hari rasanya tak berpihak padaku. Tapi, aku dan dia masih saling memberi kabar. Hati yang remu

Berawal dari candaan story WhatsApp sampai akhirnya rutin memberi kabar. Sedang apa, bagaimana keadaan disana, kamu baik-baik saja? Rasanya setiap hari menjadi bagian paling indah dalam hidup. Aku dan dia senang memberi kabar. Tentang bagaimana keadaan di kota tempat tinggal masing-masing atau bahkan berbicara hal kecil yang mungkin nggak penting untuk dibicarakan. Hehe senang sekali rasanya bertemu seseorang yang sudah lama dinantikan. Yang sedih bisa langsung disembuhkan, yang sepi bisa langsung diramaikan.  Dia berhasil menyatukan kembali serpihan-serpihan jiwa yang remuk di lantai itu. Dia sungguh benar-benar berhasil membuat senyum lebar di wajahku. Dan sekarang, kini dia benar-benar berhasil membuatku bingung setengah mati. Di hari ini dia begitu ada untukku, di esok hari dia sama sekali tak berpihak kepadaku. Aku menjadi sangat ingin bertanya "siapa aku di hidupmu?" Ah tapi rasanya terlalu cepat dan kurang tepat. Kita bahkan belum pernah bertemu sama sekali. Bisa-bisan