Langsung ke konten utama

"Ma, anakmu lelah"

"Ma, kalau dipikir-pikir hidup ga ada habisnya ya buat ngasih gertakan ke kita". Ada saja hal yang membuat aku ingin menyerah. Tapi, menyerah bukan ide yang keren sih hahaha. Apalagi aku yang semakin dewasa, yang sedang dan berusaha mencari jati diri. Susah sih memang, tapi kalau jati diri ngga dicari, ya kita yang bakal terus-terusan dipermainkan kehidupan.

"Ma, bertemu banyak orang jahat diluar sana ternyata cukup membuat energiku terkuras. Tapi aku tidak bisa marah, aku tidak bisa membenci mereka yang berbuat semaunya kepadaku." Dan aku pikir ini adalah kelemahan yang menjadi kelebihan dari dalam diriku. Aku bersyukur karena selalu bisa berakhir damai dengan diriku sendiri. Tapi, akhir-akhir ini aku merasa sudah sangat lelah. "Bolehkan Ma kalau aku istirahat selama yang aku inginkan? Sampai aku benar-benar ingin berdiri dan menghadapinya lagi. Aku ingin kembali sejenak menjadi sosok anak kecil lagi, Ma."

Melihat dunia yang semakin tidak baik-baik saja, membuatku sedikit takut. Takut akan mimpiku yang tak terwujud, takut akan kehilangan orang-orang baik disekitar ku, aku takut akan banyak perpisahan yang aku hadapi kedepannya. "Ma, doakan aku menjadi manusia seutuhnya, ya? Aku ingin menjadi manusia yang dikenal baik oleh orang-orang yang mengenalku. Aku ingin menjadi sosok perempuan yang bisa merawat dan membuat bahagia pasanganku nanti. Banyak semoga yang ingin aku wujudkan, Ma. Beri aku ridho mu, iringi setiap langkahku dengan doa mu. Agar Allah senantiasa memudahkan jalanku untuk menghadapi semua kenyataan dihadapan ku."

Ternyata sudah terlalu banyak bahagia yang ku nikmati, banyak kecewa yang ku abaikan, banyak air mata yang tak kuizinkan keluar, hingga pada akhirnya rasa sedih itu kini datang kepadaku. "Ma, anakmu lelah. Izinkan aku untuk duduk dulu, ya? Aku ingin sejenak berteman dengan lelah ini. Aku ingin berdiskusi tentang apa yang dia inginkan pada diriku. Tenang, semuanya akan baik-baik saja setelah aku datang menemuinya." :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tarik nafas dalam-dalam

Setiap hari, rasanya semua hal semakin menyadarkanku untuk tidak takut kehilangan. Tarik nafas dalam-dalam untuk segala hal yang memberatkan pundak. Hari demi hari, tenaga yang dibutuhkan semakin besar.  Huft.. Tarik nafas dalam-dalan untuk segala hal yang menghambat perjalanan. Pelan-pelan, ya? Meski berat, kamu harus tetap bernafas. Ikhlaskan semua yang terjadi di masa lalu, hari ini, dan yang akan datang. Tetap meminta hal baik di dunia ini untuk selalu datang menghampiri. Tetap ingin terlihat paling ceria, walaupun pada akhirnya akan sedih juga. Huft.. Tarik nafas dalam-dalam jika sudah terasa berat. Pelan-pelan mewujudkan misi satu-persatu di sisa hidup ini. Semoga tetap menjadi yang paling istimewa, meskipun hanya di mata sendirišŸ¤

Aku harus habiskan tulisan ini untukmu.

Ternyata begini ya rasanya? Aku menulis cerita tentang kita, tapi aku tidak tau akan sesingkat ini akhirnya~ --- Sekarang pertanyaannya begini, "jika dari awal sudah salah, kenapa masih dilanjut kisah tentang kita? dan sekarang semuanya berantakan, mau mengeluh juga buat apa?" Hahaha ya-yasudah, mau diapakan lagi? Dia punya inginnya sendiri dan aku pun punya harapku sendiri. Sudah tak searah. Atau memang dari awal tujuannya sudah berbeda? Dia tidak tinggal, tetapi juga tidak pergi. Dia memberi banyak tanda tanya. Tanda tanya yang tak pernah kutemukan jawabannya sampai sekarang. Jika saja memang pergi menjadi inginnya, kupersilahkan. Bukan karena menyerah, aku hanya berusaha bersikap bijaksana. Bijak bahwa dia juga butuh bahagianya sendiri. Tapi, berpamitan saja tidak pernah. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Lucu. Ternyata, dia lebih payah daripada aku. Tapi, dia juga cukup hebat bisa membuatku tumbuh, meski dari luka. Mungkin pikirnya berpamitan akan terli

Dari aku kepada diriku

Diantara banyak suka dan duka Kita selalu berusaha menikmati keduanya Mencari-cari jawaban atas segala tanda tanya Menjaga yang benar-benar ada Berusaha tegar atas cerita yang sudah-sudah Terkadang, kita menjadi sosok yang bukan kita Sekadar memberi bahagia untuk orang lain, padahal sendirinya sedang tidak baik-baik saja Memang beberapa hal tak bisa disajikan dalam bentuk suka, sisanya biarkan mengalir begitu saja Kita harus selesai dengan masa lalu Memaafkan diri dan berdamai atas apa yang sudah terjadi Biarkan takdir berjalan dan jiwa saling menguatkan Ada banyak cara untuk mengubah kita Tapi mereka, tidak pernah bisa menjadi kita Beberapa peristiwa tidak bisa di isi dengan keluarga Beberapa cerita tidak selalu bisa diajak berteman Beberapa sakit tidak bisa sembuh begitu saja Yah memang begitu cara kerja semesta membentuk kita Jika jatuh, nikmati saja sakitnya Jika harus bangun, pasang bahu setegas baja Hidup memang suka bercanda Tidak bisa mengerti alurnya, kita dijadika