"Ma, kalau dipikir-pikir hidup ga ada habisnya ya buat ngasih gertakan ke kita". Ada saja hal yang membuat aku ingin menyerah. Tapi, menyerah bukan ide yang keren sih hahaha. Apalagi aku yang semakin dewasa, yang sedang dan berusaha mencari jati diri. Susah sih memang, tapi kalau jati diri ngga dicari, ya kita yang bakal terus-terusan dipermainkan kehidupan.
"Ma, bertemu banyak orang jahat diluar sana ternyata cukup membuat energiku terkuras. Tapi aku tidak bisa marah, aku tidak bisa membenci mereka yang berbuat semaunya kepadaku." Dan aku pikir ini adalah kelemahan yang menjadi kelebihan dari dalam diriku. Aku bersyukur karena selalu bisa berakhir damai dengan diriku sendiri. Tapi, akhir-akhir ini aku merasa sudah sangat lelah. "Bolehkan Ma kalau aku istirahat selama yang aku inginkan? Sampai aku benar-benar ingin berdiri dan menghadapinya lagi. Aku ingin kembali sejenak menjadi sosok anak kecil lagi, Ma."
Melihat dunia yang semakin tidak baik-baik saja, membuatku sedikit takut. Takut akan mimpiku yang tak terwujud, takut akan kehilangan orang-orang baik disekitar ku, aku takut akan banyak perpisahan yang aku hadapi kedepannya. "Ma, doakan aku menjadi manusia seutuhnya, ya? Aku ingin menjadi manusia yang dikenal baik oleh orang-orang yang mengenalku. Aku ingin menjadi sosok perempuan yang bisa merawat dan membuat bahagia pasanganku nanti. Banyak semoga yang ingin aku wujudkan, Ma. Beri aku ridho mu, iringi setiap langkahku dengan doa mu. Agar Allah senantiasa memudahkan jalanku untuk menghadapi semua kenyataan dihadapan ku."
Ternyata sudah terlalu banyak bahagia yang ku nikmati, banyak kecewa yang ku abaikan, banyak air mata yang tak kuizinkan keluar, hingga pada akhirnya rasa sedih itu kini datang kepadaku. "Ma, anakmu lelah. Izinkan aku untuk duduk dulu, ya? Aku ingin sejenak berteman dengan lelah ini. Aku ingin berdiskusi tentang apa yang dia inginkan pada diriku. Tenang, semuanya akan baik-baik saja setelah aku datang menemuinya." :)
Komentar
Posting Komentar