Langsung ke konten utama

Dari aku kepada diriku

Diantara banyak suka dan duka
Kita selalu berusaha menikmati keduanya
Mencari-cari jawaban atas segala tanda tanya
Menjaga yang benar-benar ada
Berusaha tegar atas cerita yang sudah-sudah

Terkadang, kita menjadi sosok yang bukan kita
Sekadar memberi bahagia untuk orang lain, padahal sendirinya sedang tidak baik-baik saja
Memang beberapa hal tak bisa disajikan dalam bentuk suka, sisanya biarkan mengalir begitu saja

Kita harus selesai dengan masa lalu
Memaafkan diri dan berdamai atas apa yang sudah terjadi
Biarkan takdir berjalan dan jiwa saling menguatkan
Ada banyak cara untuk mengubah kita
Tapi mereka, tidak pernah bisa menjadi kita

Beberapa peristiwa tidak bisa di isi dengan keluarga
Beberapa cerita tidak selalu bisa diajak berteman
Beberapa sakit tidak bisa sembuh begitu saja
Yah memang begitu cara kerja semesta membentuk kita
Jika jatuh, nikmati saja sakitnya
Jika harus bangun, pasang bahu setegas baja
Hidup memang suka bercanda
Tidak bisa mengerti alurnya, kita dijadikan bonekanya

Hidup penuh dengan keterbatasan
Terbatas dalam hal membahagiakan, dalam umur, dalam sadar diri, dalam mencintai
Tapi, kita tak perlu berusaha terlalu keras untuk melewati
Atau sampai menjadi budak untuk diri sendiri

Tenang,
Menjadi kita yang tetap memanusiakan manusia, akan membuat hidup berada di pihak kita
Walaupun tak menjamin akan selalu, semoga sering kali menyertai kita

šŸ¤

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

tarik nafas dalam-dalam

Setiap hari, rasanya semua hal semakin menyadarkanku untuk tidak takut kehilangan. Tarik nafas dalam-dalam untuk segala hal yang memberatkan pundak. Hari demi hari, tenaga yang dibutuhkan semakin besar.  Huft.. Tarik nafas dalam-dalan untuk segala hal yang menghambat perjalanan. Pelan-pelan, ya? Meski berat, kamu harus tetap bernafas. Ikhlaskan semua yang terjadi di masa lalu, hari ini, dan yang akan datang. Tetap meminta hal baik di dunia ini untuk selalu datang menghampiri. Tetap ingin terlihat paling ceria, walaupun pada akhirnya akan sedih juga. Huft.. Tarik nafas dalam-dalam jika sudah terasa berat. Pelan-pelan mewujudkan misi satu-persatu di sisa hidup ini. Semoga tetap menjadi yang paling istimewa, meskipun hanya di mata sendirišŸ¤

Aku harus habiskan tulisan ini untukmu.

Ternyata begini ya rasanya? Aku menulis cerita tentang kita, tapi aku tidak tau akan sesingkat ini akhirnya~ --- Sekarang pertanyaannya begini, "jika dari awal sudah salah, kenapa masih dilanjut kisah tentang kita? dan sekarang semuanya berantakan, mau mengeluh juga buat apa?" Hahaha ya-yasudah, mau diapakan lagi? Dia punya inginnya sendiri dan aku pun punya harapku sendiri. Sudah tak searah. Atau memang dari awal tujuannya sudah berbeda? Dia tidak tinggal, tetapi juga tidak pergi. Dia memberi banyak tanda tanya. Tanda tanya yang tak pernah kutemukan jawabannya sampai sekarang. Jika saja memang pergi menjadi inginnya, kupersilahkan. Bukan karena menyerah, aku hanya berusaha bersikap bijaksana. Bijak bahwa dia juga butuh bahagianya sendiri. Tapi, berpamitan saja tidak pernah. Seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya. Lucu. Ternyata, dia lebih payah daripada aku. Tapi, dia juga cukup hebat bisa membuatku tumbuh, meski dari luka. Mungkin pikirnya berpamitan akan terli